Beberapa
penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk:
- Penyakit Graves
- Functioning adenoma ("hot nodule") dan Toxic Multinodular Goiter (TMNG)
- Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hormo tiroid
- Pengeluaran yang abnormal dari TSH
- Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid)
- Pemasukkan yodium yang berlebihan
Penyakit
Graves
Penyakit
Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan dari kelenjar
tiroid yang disama ratakan, adalah penyebab yang paling umum dari hipertiroid.
Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasanya adalah pengkhianat, yang berarti ia
telah kehilangan kemampuannya untuk merespon pada kontrol yang normal oleh
kelenjar pituitari via TSH. Penyakit Graves adalah diturunkan/diwariskan dan
adalah sampai lima kali lebih umum diantara wanita-wanita daripada pria-pria.
Penyakit Graves diperkirakan adalah suatu penyakit autoimun, dan
antibodi-antibodi yang adalah karakteristik-karakteristik dari penyakit ini
mungkin ditemukan dalam darah. Antibodi-antibodi ini termasuk thyroid
stimulating immunoglobulin (TSI antibodies), thyroid
peroxidase antibodies (TPO), dan antibodi-antibodi
reseptor TSH. Pencetus-pencetus untuk penyakit Grave
termasuk:
- stres
- merokok
- radiasi pada leher
- obat-obatan dan
- organisme-organisme yang menyebabkan infeksi seperti virus-virus.
Penyakit
Graves dapat didiagnosis dengan suatu scan tiroid dengan obat nuklir yang
standar yang menunjukkan secara panjang lebar pengambilan yang meningkat dari
suatu yodium yang dilabel dengan radioaktif. Sebagai tambahan, sebuah tes darah
mungkin mengungkap tingkat-tingkat TSI yang meningkat.
Penyakit
Grave' mungkin berhubungan dengan penyakit mata (Graves' ophthalmopathy)
dan luka-luka kulit (dermopathy). Ophthalmopathy dapat terjadi sebelum,
sesudah, atau pada saat yang sama dengan hipertiroid. Pada awalnya, ia mungkin
menyebabkan kepekaan terhadap cahaya dan suatu perasaan dari "ada pasir
didalam mata-mata". Mata-mata mungkin menonjol keluar dan penglihatan
ganda (dobel) dapat terjadi. Derajat dari ophthalmopathy diperburuk pada mereka
yang merokok. Jalannya penyakit mata seringkali tidak tergantung dari penyakit
tiroid, dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol peradangan yang
menyebabkan ophthalmopathy. Sebagai tambahan, intervensi secara operasi mungkin
diperlukan. Kondisi kulit (dermopathy) adalah jarang dan menyebabkan suatu ruam
kulit yang tanpa sakit, merah, tidak halus yang tampak pada muka dari
kaki-kaki.
Functioning
Adenoma dan Toxic Multinodular Goiter
Kelenjar
tiroid (seperti banyak area-area lain dari tubuh) menjadi lebih
bergumpal-gumpal ketika kita menua. Pada kebanyakan kasus-kasus, gumpal-gumpal
ini tidak memproduksi hormon-hormon tiroid dan tidak memerlukan perawatan.
Adakalanya, suatu benjolan mungkin menjadi "otonomi", yang berarti
bahwa ia tidak merespon pada pengaturan pituitari via TSH dan memproduksi
hormon-hormon tiroid dengan bebas. Ini menjadi lebih mungkin jika benjolan
lebih besar dari 3 cm. Ketika ada suatu benjolan (nodule) tunggal yang
memproduksi secara bebas hormon-hormon tiroid, itu disebut suatu functioning
nodule. Jika ada lebih dari satu functioning
nodule, istilah toxic multinodular goiter (gondokan) digunakan.
Functioning nodules mungkin siap dideteksi dengan suatu thyroid scan.
Pemasukkan
hormon-hormon tiroid yang berlebihan
Mengambil
terlalu banyak obat hormon tiroid sebenarnya adalah sungguh umum. Dosis-dosis
hormon-hormon tiroid yang berlebihan seringkali tidak terdeteksi disebabkan
kurangnya follow-up dari pasien-pasien yang meminum obat tiroid mereka.
Orang-orang lain mungkin menyalahgunakan obat dalam suatu usaha untuk mencapai
tujuan-tujuan lain seperti menurunkan berat badan. Pasien-pasien ini dapat
diidentifikasikan dengan mendapatkan suatu pengambilan yodium berlabel
radioaktif yang rendah (radioiodine) pada suatu thyroid scan.
Pengeluaran
abnormal dari TSH
Sebuah
tmor didalam kelenjar pituitari mungkin menghasilkan suatu pengeluaran dari TSH
(thyroid stimulating hormone) yang tingginya abnormal. Ini menjurus pada tanda
yang berlebihan pada kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon-hormon tiroid.
Kondisi ini adalah sangat jarang dan dapat dikaitkan dengan kelainan-kelainan
lain dari kelenjar pituitari. Untuk mengidentifikasi kekacauan ini, seorang
endocrinologist melakukan tes-tes terperinci untuk menilai pelepasan dari TSH.
Tiroiditis
(peradangan dari tiroid)
Peradangan
dari kelenjar tiroid mungkin terjadi setelah suatu penyakit virus (subacute
thyroiditis). Kondisi ini berhubungan dengan suatu demam dan suatu sakit
leher yang seringkali sakit pada waktu menelan. Kelenjar tiroid juga lunak jika
disentuh. Mungkin ada sakit-sakit leher dan nyeri-nyeri yang disama ratakan.
Peradangan kelenjar dengan suatu akumulasi sel-sel darah putih dikenal sebagailymphocytes
(lymphocytic thyroiditis) mungkin juga terjadi. Pada kedua kondisi-kondisi ini,
peradangan meninggalkan kelenjar tiroid "bocor", sehingga jumlah
hormon tiroid yang masuk ke darah meningkat. Lymphocytic thyroiditis adalah
paling umum setelah suatu kehamilan dan dapat sebenarnya terjadi pada sampai
dengan 8 % dari wanita-wanita setelah melahirkan. Pada kasus-kasus ini,fase
hipertiroid dapat berlangsung dari 4 sampai 12 minggu dan seringkali diikuti
oleh suatu fase hipotiroid (hasil tiroid yang rendah) yang dapat berlangsung
sampai 6 bulan. Mayoritas dari wanita-wanita yang terpengaruh kembali ke suatu
keadaan fungsi tiroid yang normal. Tiroiditis dapat didiagnosis dengan suatu
thyroid scan.
Pemasukkan
Yodium yang berlebihan
Kelenjar
tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon-hormon tiroid. Suatu kelebihan
yodium dapat menyebabkan hipertiroid. Hipertiroid yang dipengaruhi/diinduksi
oleh yodium biasanya terlihat pada pasien-pasien yang telah mempunyai kelenjar
tiroid abnormal yang mendasarinya. Obat-obat tertentu, seperti amiodarone
(Cordarone), yang digunakan dalam perawatan
persoalan-persoalan jantung, mengandung suatu jumlah yodium yang besar dan
mungkin berkaitan dengan kelainan-kelainan fungsi tiroid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar